kehidupan berkelompok dan definisinya, wujud, unsur masyarakat , pranata sosial , integrasi masyarakat

 Kehidupan  berkelompok  adalah  sekelompok  individu  yang  hidup  di suatu  daerah  yang selama  hidupnya  saling  membutuhkan  satu sama  lain  dan  saling  ketergantungan. Makna  kehidupan berkelompok  terbagi atas  bermacam-macam  kehidupan  antara  lain yaitu:

   Pengertian  manusia  sebagai  makluk  yang  hidup  berkelompok

 Manusia  adalah  makluk  sosial.  Sosialitas  manusia, secara  asasi  merupakan  sesuatu  yang  tidak  dapat  di  tolak. Manusia  hanya  dapat  berkembang  sebagai  manusia  seutuhnya  hanya  bila  ia  berada  dalam  kelompok. Karl marx (perdue,  1986,312)  menyatakan  bahwa  sociability  manusia  lebih  dari  sekedar  pengertian bahwa  manusia  membutuhkan  yang  lainnya  untuk  memenuhi  kebutuhannya.  Marx  melihat  manusia  sebagai  human  social  animal  yang  dapat  berkembang  secara  pribadi  dalam  sebuah  kelompok  masyarakat  dan  bahkan kita  juga  dapat  menggarisbawahi  sebuah  kenyataan  ini  bahwa  tidak  seorangpun  manusia  berada  diluar  kelompok  sosial. 

Wujud Masyarakat 
wujud keragaman dalam masyarakat multikultural di Indonesia dapat terlihat dari suku bangsa. Koentjaraningrat dalam Pengantar Ilmu Antropologi (1996), suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. 
Sedangkan kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan tersebut seringkali dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Definisi mengenai suku bangsa seperti tersebut di atas dalam kenyataannya sangat kompleks. Misalnya, penduduk Papua terdiri atas etnik Sentani, Marindanim, Serui, Kapauku dan lain-lain. Masing-masing etnik memiliki kebudayaan dan bahasa khas yang digunakan dalam kelompoknya masing-masing. Namun, bila mereka hidup di luar Papua, maka akan menampakkan identitas sebagai orang Papua saja. Begitu pula orang Jawa yang tinggal di luar Jawa, akan mengaku sebagai orang Jawa.  Tetapi ketika berada di Jawa, tidak mau disamakan karena berbeda suku. Misal Sunda, Madura dan lain-lain.

Unsur-unsur Masyarakat 

Kesatuan hidup manusia di lingkup desa, kota, maupun negara merupakan konsep masyarakat. Di setiap kesatuan masyarakat, selalu ada unsur-unsur yang membentuk kesatuannya.
 Menurut Soerjono Soekanto, yang dikutip di dalam buku Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi (2019: 52), sejumlah unsur masyarakat adalah sebagaimana perincian di bawah ini:

- Beranggotakan paling sedikit dua orang atau lebih.
- Seluruh anggota sadar sebagai satu kesatuan. 
-Berhubungan dalam waktu yang cukup lama, menghasilkan individu baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antaranggota masyarakat.
- Menjadi sistem hidup berrsama yang memunculkan kebudayaan dan keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

 Berbagai pola tingkah laku yang khas menjadi pengikat satu kesatuan manusia yang kemudian disebut masyarakat. Pola-pola tersebut harus bersifat tetap dan berkelanjutan agar menjadi kebudayaan. Kebudayaan dilahirkan dari proses berpikir manusia, yang kemudian diyakini sebagai nilai-nilai hidup. Dengan demikian, masyarakat dan kebudayaan tidak akan mungkin terpisahkan karena masyarakat adalah wadah kebudayaan itu sendiri.

Pranata sosial

Pranata sosial adalah seperangkat aturan, baik bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Wujud nyatanya adalah lembaga untuk mengatur norma-norma itu.
Keberadaan pranata sosial merupakan suatu keharusan dalam suatu masyarakat yang terstruktur dan sistematis untuk menyelaraskan dan mengatur hubungan serta kebutuhan pokok antar-individu maupun kelompok dalam masyarakat itu. Dikutip dari buku Pengantar Antropologi (2019) yang ditulis Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, dan Recca Ayu Hapsari, secara definitif, pranata sosial adalah sistem norma atau aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat secara khusus.

Contoh Pranata dan Lembaga yang Menegakkannya Contoh pranata adalah undang-undang yang tertulis di konstitusi, sedangkan lembaga yang menegakkannya adalah kepolisian. Dalam satuan sistem pendidikan, pranata adalah aturan yang terdapat di sekolah, sedangkan lembaganya adalah sekolah itu sendiri yang diketuai oleh kepala sekolah, dan lain sebagainya. 
Karena itulah, Soerjono Soekanto menuliskan definisi pranata sosial sebagai kumpulan norma dari semua tindakan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok suatu kehidupan masyarakat. Pranata sosial adalah seperangkat aturan, baik itu bersifat tertulis maupun tidak tertulis. Wujud nyata dari pranata ini adalah lembaga untuk mengatur norma-norma tersebut.

Unsur Pranata Sosial Untuk layak disebut sebagai pranata sosial, terdapat tiga unsur yang melatari hal tersebut, yaitu kaidah atau norma, lembaga sosial, aparat penegak ketertiban masyarakat.

1. Kaidah atau Norma
 Kaidah atau norma berfungsi untuk melindungi dan menjamin hak, serta mengatur pelaksanaan kewajiban individu-individu dalam masyarakat. Kaidah atau norma ini terbagi dalam norma agama, adat dan kebiasaan, norma kesopanan dan kesusilaan, serta norma hukum.

   2. Lembaga Sosial 
Aturan dan pranata yang ada di masyarakat pada mulanya terbentuk secara tidak sadar. Sebelum ada undang-undang, misalnya, disepakati secara tidak tertulis, perilaku mencuri sudah termasuk tindakan tercela di masyarakat.

3. Aparat Penegak Ketertiban Masyarakat 
Setelah pranata dan aturan di atas tertulis, maka perlu ada aparat penegak ketertiban yang mengatur, mengawasi, menegur, serta menghukum jika ada anggota masyarakat yang melanggar aturan dan pranata tersebut.

Macam-macam Pranata Sosial dan Contohnya
 Pranata sosial ada beragam macamnya tergantung dari bentuk komunitas masyarakat setempat. Makin sederhana masyarakat itu, semakin sedikit pranata sosialnya. Sebaliknya, semakin kompleks suatu masyarakat, semakin banyak juga pranata sosialnya. Kendati demikian, pranata sosial dapat dikelompokkan setidaknya ke dalam delapan macam pranata, sebagaimana dinyatakan Koentjaraningrat dalam buku Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan (2000) sebagai berikut:

1. Pranata Domestik
 Pranata domestik ini bertujuan untuk memenuhi keperluan keluarga, kekerabatan, dan hubungan antar-pasangan. Contohnya pranata perkawinan, tolong menolong antar-kerabat, pengasuhan anak, sopan santun dalam pergaulan antar-kerabat, dan lain sebagainya.

2. Pranata Ekonomi 
Pranata ekonomi ini bertujuan untuk memenuhi keperluan manusia, baik itu kebutuhan sandang, pangan, dan papannya. Pranata ekonomi juga berfungsi sebagai mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, serta mendistribusi hasil produksi, dan lain sebagainya. Contohnya pranata pertanian, perbankan, industri, dan lain sebagainya.




Komentar